Widget By: Aulianet

Pertanian di Pacitan, dari optimalisasi Ketela Pohon, teras iring, hingga pengembangan jeruk Keprok

Written By Phuad Cahyono on Minggu, 27 Februari 2011 | 27.2.11

Sebagai salah satu Kabupaten berkembang, Kabupaten Pacitan adalah kabupaten paling sukses sepanjang dua tahun

Sawah Pacitan
Sawah Pacitan
ini. Yakni rentang tahun 2009 – 2010. Dianggap sukses karena dari indeks perkembangan ekonomi, Kabupaten Pacitan memiliki pertumbuhanekonomi lebih tinggi dibanding pertumbuhanEkonomi Jatim tahun pada tahun 2009, dimana saat itu pertumbuhan ekonominya mencapai 6,07%, sedangkan Jatim lebih rendah yakni 6,01%. Dari hasil pertumbuhanekonomi tersebut, mayoritas didapatkan dari pertumbuhan pertanian yang memperoleh prosentase tertinggi yaitu 37,29%, kemudian adalah pertambangan 3,77%, dan jasa 20,7% (sumber : Bappeda Jatim).
Selain potensi perikanan dan pertambangan sebagai sumber pertumbuhanekonomi, sektor pertanian di Kabupaten Pacitan juga menjadi unggulan untuk pertumbuhan ekonomi Pacitan. Salah satu yang menjadi komoditas yang unggul pertanian di Pacitan adalah dalam budidaya kayu, atau ketela pohon dengan produksi mencapai 594 ribu ton pertahun. Produksi ketela pohon yang menjadi bahan baku makanan khas Pacitan yaitu Nasi Thiwul ini tersebar di Kecamatan Donorojo, Tegalombo, Punung, dan Kebonagung. Selain dari produksi ketela pohon, komoditas holtikultura di Pacitan juga berpotensi untuk menjadi sektor unggulan, yaitu pengembangan buah jeruk keprok yang tersebar di Kecamatan Arjosari, Tegalombo, dan Nawangan.
Untuk hasil pertanian Ketela Pohon yang menjadi komoditas andalan masyarakat Pacitan, telah menjadi bagian dari mata pencaharian masyarakat kecil, teruatama yang tinggal di daerah dataran tinggi dengan iklim yang agak panas dan gersang. Di beberapa tempat dengan dataran tinggi misalnya, seperti Kasihan di Tegalombo, Daerah dadapan Pringkuku, komoditi pertanian bidang Ketela Pohon ini menjadi komoditas utama warga. Fungsi dari ketela pohon yang menjadi bahan baku pembuatan nasi Thiwul ini menjadi alternatif kebutuhan sehari – hari warga, selain itu ketela pohon juga bisa dijadikan sayur (daunnya), kemudian singkong rebus, makanan ternak, dan kue – kue kecil dengan bahan baku singkong seperti Utri dan lain sebagainya.
Selain ketela pohon, sektor persawahan juga dikembangkan di Pacitan. Beberapa wilayah di Pacitan juga dikembangkan pertanian di sektor padi ini. Diwilayah Pacitan dengan topografi dataran rendah, persawahan dibuat dengan petak – petak, yaitu di beberapa wilayah, seperti di Kecamatan Pacitan dan Arjosari. Sedangkan bagi wilayah dengan topografi yang tinggi,model persawahan dibuat teras iring. Daerah dengan model seperti ini ada di Kecamatan Tegalombo, Kebonagung, Ngadirojo.

0 komentar:

Posting Komentar